Hi blogger,
Saya yakin anda semua sudah tahu apa definisi dari "sukses". Tapi perkenankan saya disini ingin mengulas sedikit tentang "sukses" itu dari segi pandang saya sebagai seorang PEMULA di bisnis online. Pada dasarnya "sukses" seringkali diterjemahkan atau diartikan dengan materi yang dimiliki seseorang -- memiliki sebuah mobil mewah adalah sebuah "sukses". Menempati sebuah apartemen yang aduhai adalah "sukses". Mampu membeli seuntai kalung berlian dengan karat yang paling tinggi adalah "sukses". Joko Susilo dengan segala gemerlap penghasilannya dan bisnisnya yang berkembang dengan pesat adalah"sukses". mereka yang memiliki banyak uang, pendidikan mereka yang tinggi - menyandang sederet gelar dibelakang namanya adalah "sukses". Lalu, apakah kita hanya menilai "sukses" itu dari apa yang dengan mudah bisa kita lihat dari sudut pandang mata? Melihat sesuatu hanya dari luar? Sedangkan kita semua tahu bahwa segala yang kelihatan dari luar itu "tidak permanent", "tidak abadi".
Bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki semua yang saya sebutkan diatas? Apakah mereka dikategorikan sebagai orang-orang yang memiliki tanta-tanda " gagal"? Nah, sekarang coba bayangkan: andaikan mereka yang saya golongkan di paragraph awal itu sebagai orang-orang "sukses" tiba-tiba mengalami suatu bencana, apapun bentuknya, gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor, dsb. dsb.nya. Mereka kehilangan segalanya. Mereka tidak memiliki apa-apa lagi. Apakah mereka juga masih bisa disebut "sukses"?
Bagi saya pribadi "sukses" jauh lebih kepada arti "kepuasan hati". Sekarang saya merasa "sukses" karena bisa mengalahkan ego saya untuk duduk berpangku tangan menikmati masa tua. Hati saya berontak untuk bisa melakukan sesuatu -- tentunya melalui Bisnis Online ini. Itulah "sukses". Pengetahuan yang saya peroleh karena ber-Bisnis Online juga adalah "sukses". Saya mencintai diri saya apa adanya. Mensyukuri diberi kesehatan oleh Tuhan YME, itu juga "sukses". Jadi :"sukses" hanya bisa ditentukan oleh orang yang terpenting dalam hidup saya, yaitu "saya sendiri".
Nah, apabila anda yang kebetulan membaca tulisan saya ini, mohon difahami bahwa arti "sukses" yang saya ulas adalah dari segi pandang saya. Bila anda juga memandangnya dari segi pandang anda, maka tidak akan ada kata "gagal" dalam hidup anda. Hidup ini sungguh untuk diperjuangkan. Jangan dilihat "hasilnya" tapi lihatlah "usaha anda" untuk memperjuangkannya. ITULAH "SUKSES".
Selamat beraktivitas.
Bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki semua yang saya sebutkan diatas? Apakah mereka dikategorikan sebagai orang-orang yang memiliki tanta-tanda " gagal"? Nah, sekarang coba bayangkan: andaikan mereka yang saya golongkan di paragraph awal itu sebagai orang-orang "sukses" tiba-tiba mengalami suatu bencana, apapun bentuknya, gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor, dsb. dsb.nya. Mereka kehilangan segalanya. Mereka tidak memiliki apa-apa lagi. Apakah mereka juga masih bisa disebut "sukses"?
Bagi saya pribadi "sukses" jauh lebih kepada arti "kepuasan hati". Sekarang saya merasa "sukses" karena bisa mengalahkan ego saya untuk duduk berpangku tangan menikmati masa tua. Hati saya berontak untuk bisa melakukan sesuatu -- tentunya melalui Bisnis Online ini. Itulah "sukses". Pengetahuan yang saya peroleh karena ber-Bisnis Online juga adalah "sukses". Saya mencintai diri saya apa adanya. Mensyukuri diberi kesehatan oleh Tuhan YME, itu juga "sukses". Jadi :"sukses" hanya bisa ditentukan oleh orang yang terpenting dalam hidup saya, yaitu "saya sendiri".
Nah, apabila anda yang kebetulan membaca tulisan saya ini, mohon difahami bahwa arti "sukses" yang saya ulas adalah dari segi pandang saya. Bila anda juga memandangnya dari segi pandang anda, maka tidak akan ada kata "gagal" dalam hidup anda. Hidup ini sungguh untuk diperjuangkan. Jangan dilihat "hasilnya" tapi lihatlah "usaha anda" untuk memperjuangkannya. ITULAH "SUKSES".
Selamat beraktivitas.
